-->

Benarkah Facebook Biang Keladi Perceraian? Ini Faktanya

Perceraian karena Facebook. Facebook menjadi platform sosmed paling merakyat untuk saat ini. Hampir tiap hari orang mantengin Facebook. Mungkin karena fiturnya yang fleksibel dan gampang untuk dipakai berkomunikasi.

Tapi bagi Anda yang sudah married kudu hati-hati. Menurut Christian Post, Facebook seringkali dianggap penyebab meningkatnya angka perceraian.

Facebook telah menyedot begitu banyak waktu dari kehidupan manusia. Dan efeknya bisa sangat mendalam pada sebuah pernikahan.

Sekilas memang tak ada bahayanya saat Anda browsing tanpa henti hanya sekedar melihat apa yang teman (atau teman dari teman) Anda lakukan. Tapi, jika kebablasan, itu bisa membawa masalah serius pada rumah tangga Anda.

Perceraian karena Facebook

Alasan Perceraian karena Facebook


Lantas bagaimana Facebook bisa dituding sebagai penyebab sebuah perceraian? Ikuti uraiannya dibawah ini.

Facebook merampas waktu luang bersama pasangan


Apakah pasangan Anda betah main Facebook berjam-jam hanya untuk berkomentar, kirim aneknot, atau update status?  Berarti Anda tidak sendiri.

Akhir-akhir ini, banyak orang sibuk menghabiskan waktu bersama teman virtual mereka. Di restoran, bandara, kereta api, di halte bus atau di mana saja.

Sementara itu, waktu luang adalah harta paling berharga bagi pasangan yang setiap hari sibuk bekerja. Karenanya, jika pasangan keseringan online dibandingkan sharing, pernikahan Anda bisa terancam.

Seiring berjalannya waktu, kebiasaan ini akan sulit diatasi. Akibat jarak yang mulai renggang, komunikasi dan keintiman dalam pernikahan bisa pudar tanpa disadari.

Facebook memicu terjadinya CLBK


Cinta Lama Bersemi Kembali

Saat Googling di internet kebanyakan orang iseng mencari informasi tentang mantan pacarnya. Bagaimana kehidupannya dan di mana kini mereka berada.

Niat awalnya sih sekedar mengirim pesan pertemanan. Selanjutnya, saling mengisi, sharing, like, komen, hingga canda tawa berdua di kolom chat. Cukup polos bukan?

Sayangnya, api yang telah padam tak terasa mulai menyala secara perlahan. Nostalgia lama terkuak, cinta lama pun bersemi kembali (CLBK).

Bagaimanapun, koneksi seperti ini menjadi pelarian yang menyenangkan, romantis dan menghadirkan tantangan baru. Makin intens, semakin kuat daya cengkramnya.

Tanpa sadar, Anda terkurung dalam hubungan yang sulit. Hanya satu kalimat yang terpikirkan, “apa yang harus saya lakukan?”

Sulit menetapkan batasan yang tepat


Ada banyak pasangan merasa enjoy ketika pasangan mereka memiliki teman online. Mereka maklum jika mantan bisa juga jadi teman. Sering memiliki hubungan transparan dengan pasangan mereka dan saling berbagi banyak teman.

Mereka juga sering mendengar cerita tentang persahabatan di Facebook yang membawa petaka bagi orang lain, termasuk teman dekat dan anggota keluarga. Namun hal itu tak pernah mereka risaukan.

Padahal….penting bagi Anda untuk merasa khawatir kepada pasangan Anda. Harus ada batasan yang jelas yang harus dimulai sejak dini.

Hubungan yang sehat tidak butuh akun medsos, tapi pembaruan yang sering dilakukan agar komunikasi terbuka dan jujur tetap ada.

Jaga agar komunikasi tetap terbuka. Dengarkan keluhan pasangan, beri kepercayaan dan tunjukkan rasa hormat.

Facebook merubah teman online jadi spesial

Teman Online Spesial


Modusnya sederhana. Berawal dari ‘add friend’ seseorang yang telah melihat halaman profil Anda. Bisa dari teman seprofesi, atau hobi yang sama. Mungkin juga tanpa alasan khusus, hanya pihak yang ingin mencari koneksi.

Setelah berteman, semua informasi pribadi, minat, pekerjaan dan kabar terbaru yang diposting akan terbaca satu sama lain. Lambat laun ada perasaan yang tumbuh makin intim meski belum pernah bertemu secara langsung.

Seiring waktu, ini bisa berujung lebih dari sekedar online. Bisa berlanjut ke offline.

Awalnya mungkin tidak ingin melampaui batas perkawinan. Tapi hubungan seperti ini ibarat mimpi buruk dimana Anda akan terbangun saat terlibat secara emosional makin dalam dengan seseorang.

Setiap hari Anda akan selalu terbayang dan sering melakukan kontak dengan mereka. Tinggal selangkah lagi perselingkuhan pun sangat mungkin terjadi.

Hilangnya seni komunikasi


Tanyakan pada diri sendiri, di mana tempat Anda curhat? Apakah dengan pasangan atau langsung pergi ke Facebook?

Sering kita jumpai status bersliweran di beranda Facebook. Rata-rata berisi ungkapan perasaan si pemiliki akun. Ada sedih, bahagia, marah, dll.

Banyak yang memposting hal-hal semacam itu agar dmendapat pengakuan, like dan komen. Atau bahkan sebagai  cara instant untuk membuat mereka merasa bernilai.

Jangan sampai pasangan Anda seperti itu.

Luangkan waktu untuk ngobrol dengan pasangan sebelum dunia tahu apa yang sedang terjadi dalam hidup Anda. Memang senang rasanya ada orang lain yang tertarik pada Anda, tapi percayalah,..tak ada yang lebih baik dari pasangan Anda.

Baca juga artikel menarik ini : Tinggal Satu Atap Tapi kok Terasa Jauh?

Facebook membuat Anda hidup di dunia yang berbeda


Kehidupan online seseorang bisa sangat berbeda dari kenyataannya. Orang tak akan tahu bagaimana latar belakang Anda.

Pamer kamar yang indah, dinner romantic dengan pasangan,  liburan berkesan, dll, kadang hanyalah aksi untuk menyamarkan kondisi mereka yang sebenarnya.

Fenomena ini sudah jamak terjadi di social media. Orang bertingkah di luar nalar dan kepribadian aslinya. Asyik terbuai di dunia semu tanpa ujung.

Untuk itu, mulailah bersyukur atas apa yang Anda miliki. Di saat itulah Anda akan melihat hidup Anda bergerak ke arah yang benar.

Moga aja ada manfaatnya. Salam cantik.

0 komentar

mau komen? klik aja!

 

cari artikel