Kebiasaan makan yang salah. Ternyata oh ternyata, otak butuh waktu 20 menit untuk menangkap respons kenyang dari lambung. Pantes, ada orang makan sepiring masih nambah. Ternyata, “sinyal kenyang” di otaknya belum menyala.
Kenapa tak boleh terburu-buru? Saat kita makan secara cepat, makanan yang masuk tak tercatat oleh otak. Ini karena rasa kenyang baru akan sampai ke otak sekitar 20 menit usai makanan dikonsumsi.
Saat makan terburu-buru, tubuh akan tetap merasa belum kenyang meski sudah mengonsumsi cukup kalori. Makanan pun akan terus disuap masuk ke mulut.
Makan bukan sekedar ritual memasukkan makanan ke dalam mulut lalu dicerna oleh organ-organ pencernaan. Faktanya, kebiasaan makan dan cara menikmatinya ternyata sangat berpengaruh pada proses pencernaan.
Beberapa kesalahan makan yang sering dilakukan seperti melewatkan sarapan pagi, terlalu banyak mengonsumsi gula, atau terlalu buru-buru, bisa membawa dampak buruk.
Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan makan, setidaknya 20 – 30 menit. Anda bisa membuatnya sedikit lebih lama, dengan memperbaiki kebiasaan –kebiasaan makan yang salah.
Nah, berikut ini beberapa kesalahan yang kerap saat terjadi saat ritual makan dan bagaimana menyiasatinya.
Seperti yang sudah diulas sebelumnya, makan terburu-buru dan cepat laiknya ikut lomba makan, khususnya saat sarapan, justru akan membuat Anda cenderung makan lagi di sisa hari.
Coba lambatkan kecepatan makan dan nikmati makanan sebisa mungkin. Waktu ideal yang bisa Anda coba misalnya 60 detik untuk setiap suapan.
Tak masalah ngitung waktu suapan untuk mengubah kebiasaan, hingga Anda terbiasa.
Suapan yang besar ternyata juga kurang bagus. Pasalnya, suapan besar akan membuat makan jadi lebih cepat. Ada baiknya kurangi ukuran suapan menjadi lebih kecil.
Semakin panjang proses sebelum makanan masuk ke mulut, makin lama makanan dihabiskan.
Begitu makanan masuk ke mulut, nikmatilah. Semakin lama makanan berada di dalam mulut, akan semakin lama pula Anda menikmati dan menghargai makanan tersebut.
Titik-titik rasa ada di beberapa bagian lidah dan tidak ada titik rasa di kerongkongan. Jadi, begitu makanan lewat dari mulut dan masuk ke kerongkongan, rasa nikmat makanan pun akan lenyap.
Nikmati rasa makanan lebih lama di dalam mulut dengan mengunyah lebih lama.
Untuk memperpanjang proses makan yang sehat dan membantu makanan masuk ke dalam kerongkongan, sering-seringlah minum air putih saat makan. Misalnya minum di antara suapan.
Banyak minum saat makan juga akan membuat Anda merasa kenyang sehingga tidak makan berlebihan.
Nah, ini juga hal penting. Setelah Anda memasukkan satu suap makanan ke dalam mulut, segera letakkan sendok dan garpu.
Kunyah makanan minimal 33 kali, telan, minum air putih, tunggu beberapa saat, lalu ambil kembali sendok, dan masukkan lagi satu suapan.
Jangan memasukkan suapan sebelum Anda selesai dengan suapan sebelumnya.
Apa sih untungnya makan tergesa-gesa? Bukankah justru akan lebih nikmat jika kita makan sambil menikmati makanan yang sedang disantap?
Apalagi jika Anda punya kesempatan menikmati suasana sekitar. Misalnya saat makan di luar rumah, coba perhatikan situasi di sekeliling meja duduk, entah itu tamu lain atau panorama yang ada di tempat makan.
Mengunyah, bicara, dan menelan makanan secara berbarengan bukanlah ide yang bagus. Anda bisa tersedak (keseleg).
Namun, tentu tak ada salahnya bicara atau mengobrol di sela-sela waktu makan. Asalkan bukan saat mengunyah atau menelan makanan.
Apalagi, komunikasi pada saat waktu makan bisa menjadi salah satu cara untuk meningkatkan keharmonisan keluarga.
Oke ya, mulai sekarang slow down aja saat makan. Ngga perlu kebut-kebutan. Biar makanan tercerna dengan baik oleh tubuh.
Moga berguna. Salam cantik.
Kenapa tak boleh terburu-buru? Saat kita makan secara cepat, makanan yang masuk tak tercatat oleh otak. Ini karena rasa kenyang baru akan sampai ke otak sekitar 20 menit usai makanan dikonsumsi.
Saat makan terburu-buru, tubuh akan tetap merasa belum kenyang meski sudah mengonsumsi cukup kalori. Makanan pun akan terus disuap masuk ke mulut.
Makan bukan sekedar ritual memasukkan makanan ke dalam mulut lalu dicerna oleh organ-organ pencernaan. Faktanya, kebiasaan makan dan cara menikmatinya ternyata sangat berpengaruh pada proses pencernaan.
Kebiasaan Makan yang Salah
Beberapa kesalahan makan yang sering dilakukan seperti melewatkan sarapan pagi, terlalu banyak mengonsumsi gula, atau terlalu buru-buru, bisa membawa dampak buruk.
Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan makan, setidaknya 20 – 30 menit. Anda bisa membuatnya sedikit lebih lama, dengan memperbaiki kebiasaan –kebiasaan makan yang salah.
Nah, berikut ini beberapa kesalahan yang kerap saat terjadi saat ritual makan dan bagaimana menyiasatinya.
1. Makan mirip lomba
Seperti yang sudah diulas sebelumnya, makan terburu-buru dan cepat laiknya ikut lomba makan, khususnya saat sarapan, justru akan membuat Anda cenderung makan lagi di sisa hari.
Coba lambatkan kecepatan makan dan nikmati makanan sebisa mungkin. Waktu ideal yang bisa Anda coba misalnya 60 detik untuk setiap suapan.
Tak masalah ngitung waktu suapan untuk mengubah kebiasaan, hingga Anda terbiasa.
2. Suapan jumbo
Suapan yang besar ternyata juga kurang bagus. Pasalnya, suapan besar akan membuat makan jadi lebih cepat. Ada baiknya kurangi ukuran suapan menjadi lebih kecil.
Semakin panjang proses sebelum makanan masuk ke mulut, makin lama makanan dihabiskan.
3. Kurang dikunyah
Begitu makanan masuk ke mulut, nikmatilah. Semakin lama makanan berada di dalam mulut, akan semakin lama pula Anda menikmati dan menghargai makanan tersebut.
Titik-titik rasa ada di beberapa bagian lidah dan tidak ada titik rasa di kerongkongan. Jadi, begitu makanan lewat dari mulut dan masuk ke kerongkongan, rasa nikmat makanan pun akan lenyap.
Nikmati rasa makanan lebih lama di dalam mulut dengan mengunyah lebih lama.
4. Kurang diselingi minum
Untuk memperpanjang proses makan yang sehat dan membantu makanan masuk ke dalam kerongkongan, sering-seringlah minum air putih saat makan. Misalnya minum di antara suapan.
Banyak minum saat makan juga akan membuat Anda merasa kenyang sehingga tidak makan berlebihan.
Similar post : Jenis Makanan Bergizi Seimbang Cocok Buat Sarapan
5. Memegang sendok
Nah, ini juga hal penting. Setelah Anda memasukkan satu suap makanan ke dalam mulut, segera letakkan sendok dan garpu.
Kunyah makanan minimal 33 kali, telan, minum air putih, tunggu beberapa saat, lalu ambil kembali sendok, dan masukkan lagi satu suapan.
Jangan memasukkan suapan sebelum Anda selesai dengan suapan sebelumnya.
6. Tak ambil nafas
Apa sih untungnya makan tergesa-gesa? Bukankah justru akan lebih nikmat jika kita makan sambil menikmati makanan yang sedang disantap?
Apalagi jika Anda punya kesempatan menikmati suasana sekitar. Misalnya saat makan di luar rumah, coba perhatikan situasi di sekeliling meja duduk, entah itu tamu lain atau panorama yang ada di tempat makan.
7. Kebanyakan bicara
Mengunyah, bicara, dan menelan makanan secara berbarengan bukanlah ide yang bagus. Anda bisa tersedak (keseleg).
Namun, tentu tak ada salahnya bicara atau mengobrol di sela-sela waktu makan. Asalkan bukan saat mengunyah atau menelan makanan.
Apalagi, komunikasi pada saat waktu makan bisa menjadi salah satu cara untuk meningkatkan keharmonisan keluarga.
Oke ya, mulai sekarang slow down aja saat makan. Ngga perlu kebut-kebutan. Biar makanan tercerna dengan baik oleh tubuh.
Moga berguna. Salam cantik.
0 komentar
mau komen? klik aja!
EmoticonEmoticon