-->

5 Cara Asuh Bayi Agar Kelak Jadi Anak Pemberani

Cara mengajari anak jadi pemberani. Hubungan yang sehat dan harmonis antara bayi dan orang tuanya, akan menjadikan si kecil kelak tumbuh sebagai anak pemberani. Mengapa?

Ikatan batin yang positif mampu menumbuhkan rasa aman pada bayi. Rasa aman ini dibutuhkan oleh bayi untuk membentuk fondasi perkembangan jasmani maupun rohaninya.

Jika pijakan ini kuat, diusia selanjutnya (balita, remaja, dewasa), si kecil bisa berkembang menjadi individu yang tak takut menghadapi tantangan. Ia akan menjadi anak yang berani bereksplorasi, mencoba dan mempelajari hal baru, serta berkenalan dan bersosialisasi secara positif.

Cara Mengajar Anak agar Pemberani

Cara Mengajari Anak Jadi Pemberani


Nah, untuk menjalin hubungan yang sehat antara ayah-bunda dan si buah hati, ada 5 langkah yang dapat dilakukan. Apa saja itu? Simak yuk langsung dari ahlinya.

1. Pahami gaya komunikasi dan ekspresinya


Orang tua hendaknya paham gaya komunikasi atau cara bayi mengekspresikan keinginannya agar mampu berempati dan memahami si buah hati. Dan tangisan adalah satu-satunya cara bayi dalam berkomunikasi.

Bila diperhatikan, tangisan bayi pun berbeda maknanya. Saat lapar, tangisannya bisa berbeda dengan ketika bayi sedang ingin dipeluk atau karena tidak nyaman saat popoknya basah.

Itulah mengapa orang tua harus paham gaya komunikasi bayinya agar dapat memberikan reaksi yang tepat.

Saat bayi menangis minta dipeluk, maka Anda harus memberi pelukan dan belaian, bukan malah menjejali mulut bayi dengan makanan, misalnya.

Saat terjadi misunderstanding dan salah merespon, bisa dipastikan si bayi akan merasa kesal dan tak nyaman yang ditandai suara tangisan yang makin keras.

2. Berikan pengasuhan responsive dan konsisten


Maksudnya, sebagai orang tua Anda harus mampu bereaksi tepat sesuai dengan kebutuhan bayi. Jadi mesti bisa mengartikan tangisan si buah hati Anda.

Sedangkan konsisten adalah teratur dan terjadwal. Dengan membuat rutinitas atau urutan kegiatan yang sama/teratur akan membantu bayi memahami setiap tindakan yang dilakukan.

Bayi akan memahami apa yang bakal terjadi pada dirinya  sesaat lagi, sehingga dia tidak merasa “terancam” oleh setiap tindakan yang dilakukan.

Similar post : Melatih Si Kecil Jago Bisnis Sejak Usia Dini

3. Kendalikan emosi Anda


Bayi sangat peka pada apa yang dirasakan orang tuanya. Bahkan mereka bisa “membaca” sorot atau ekspresi mata orang tuanya.

Ketika terjadi pertengkaran, bayi bisa merasakan “aura kemarahan” kedua orang terdekatnya itu. Tak heran bila kemudian ia menjadi rewel.

Alangkah baiknya jika Anda bisa mengendalikan diri dan emosi. Saat Anda sedang kesal dengan suami, tenangkan diri dulu, letakkan bayi di tempat aman atau minta orang lain memegangnya, kemudian basuh muka/mandi, minum, dan tersenyumlah. Bila sudah tenang barulah dekati si bayi.

4. Buatlah si bayi tenang


Di dunia barunya, bayi merasa memasuki tempat yang asing. Sebagaimana orang dewasa, bayi pun akan merasakan ketidaknyamanan di tempat yang asing. Untuk itu sering-seringlah memeluk dan mengajaknya berkomunikasi.

Bayi sangat mengenal irama detak jantung dan suara mama dan papanya (bila selama kehamilan Papa sering mengajak janin bercakap-cakap).

Dengan mendengar suara Mama, mendapat sentuhan dan pelukan, maka bayi kembali berada di zona nyamannya. Jadi jangan heran jika bayi berhenti menangis ketika didekap mamanya sambil diajak bicara.

Hal itu bukan berarti ia mengerti apa yang diucapkan mamanya, melainkan suara yang dikenalnya ini yang menentramkannya.
Dengan demikian tak ada istilah “bau tangan” kalo sering menggendong bayi. Justru hal ini baik demi membangun rasa amannya.

Prinsipnya, bila bayi perlu digendong maka lakukanlah. Ketika bayi sudah bisa diturunkan, letakkan ia di tempat tidur dan ajaklah bermain.

Demikian pula ketika hendak tidur.Bukan berarti bayi harus ditimang hingga tertidur, tapi timanglah bayi hingga ia tenang, lalu letakkan pelan-pelan di tempat tidurnya.

Usap punggungnya atau tepuklah kakinya perlahan hingga bayi tenang di tempat tidur. Setelah itu lepaskanlah tangan Mama darinya dan biarkan ia tertidur.

Perhatikan, tanda-tanda bayi akan terpejam bisa dilihat dengan jelas, sehingga kita bisa memberikan “porsi” yang cukup pada apa yang dibutuhkan bayi, dan ia pun tidak akan bergantung pada kita.

5. Sayangi dengan tulus, si bayi akan percaya


Untuk menciptakan rasa aman dan percaya pada bayi, ada beberapa langkah yang dapat orang tua lakukan, diantaranya :
  • Memberikan rasa sayang yang tulus
  • Memberikan perhatian
  • Memberikan reaksi yang tepat sesuai dengan kebutuhan bayi
  • Membuat rutinitas kegiatan sehigga bayi tidak “terkejut”

Nah tidak sulit kan jeng? Sebagai Papa Mamanya saya yakin kalian bisa.
Udah dulu ya, sampai jumpa di tips selanjutnya. Salam cantik.

0 komentar

mau komen? klik aja!

 

cari artikel